“Mission Impossible” di Holland (2)

Selama dua minggu di Belanda dengan hanya berbekal semangat untuk belajar saya juga menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke beberapa tempat: Mahkamah Internasional PBB di Den-Haag, bangunan-bangunan bersejarah di Alkmaar, mengunjungi pelabuhan laut terkenal di Harlingen dan pasar keju di Driebergen, melewati jembatan terpanjang di Belanda, Zeeland Bridge dan juga berkeliling dengan perahu di kanal-kanal Amsterdam sambil menyaksikan langsung bangunan tempat persembunyian Anne Frank. Kesan saya untuk Belanda adalah kota yang sangat ramah untuk turis karena hampir setiap orang Belanda bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan sangat baik, hal ini mungkin berbeda jika Anda berkunjung ke Perancis. Pusat kota Amsterdam sangat padat dengan turis, sama persis dengan New York di Amerika. Jika memang penyuka keramaian dan kebebasan berkespresi, Amsterdam adalah kota yang tepat. Saya sendiri lebih memilih ke kota-kota yang agak jauh dari pusat kota misalnya Alkmaar atau Harlingen yang tenang tapi memiliki obyek wisata yang sangat bagus untuk dinikmati.

Sarapan ala’ Belanda

Menyusuri kanal-kanal di Amsterdam

Pasar tradisional di Belanda

Mendapatkan beasiswa dan mengunjungi Holland adalah mimpi yang menjadi kenyataan, saya tidak pernah membayangkan mengurus semuanya sendiri mulai dari tiket pesawat, asuransi, visa hingga rencana perjalanan pulang-pergi dari Tobelo, Maluku Utara hingga ke Belanda. Perjalanan ke Belanda sebenarnya tidak mungkin dicapai karena banyak keterbatasan namun keterbatasan itu memberikan saya banyak pelajaran berharga, pelajaran untuk tetap “keep in faith” saat setiap jalan tertutup dan tetap percaya jika tujuan kita baik maka hasilnya pasti akan baik. Mari kita tetap semangat dan jangan berhenti mengejar impian! Mari sama-sama menyebarkan virus mimpi besar kepada setiap anak-anak di kampung di pelosok-pelosok Indonesia agar mereka ramai-ramai terjebak belajar di luar-negeri!

Peserta program IPMS 2013